Pakai Windows atau Linux ?
Walau tergila-gila pada Linux, Laptop saya masih dual boot Windows/Linux. Mengapa ?
MAIN DI WINDOWS
Saya akan boot laptop ke Windows jika:
- Ingin pakai aplikasi tertentu yang belum ada tandingannya di Linux. Linux memang sudah punya aplikasi office, grafik dan multimedia (Open Office, GIMP, XMMS, MPlayer, dll). Tapi belum ada yang setara Access, Visio, Autocad, Coreldraw, PageMaker, Matlab, LabView, Eagle (PCB) dll.
- Bekerja dengan dokumen multi-content. Misalnya untuk membuat laporan pakai grambar, grafik, dan tabel angka, saya pilih main di Windows. Alasannya sederhana, Copy & Paste di Windows begitu menyenangkan. Di Linux, saya sampai perlu tanya ke expert untuk tahu kalau mau paste itu harus klik rodanya si mouse.
- Ingin memrogram Java pakai JCreator/Gel. Sedih sekali, IDE sederhana, ringan dan cepat seperti itu belum ada di Linux.
- Main games. Tidak perlu dijelaskan lagi.
- Koneksi ke Internet lewat modem. Memalukan, tapi kenyataanya ini alasan terpenting masih ada Windows di laptop saya. Ini karena si Laptop punya modem internal (winmodem) yang sudah saya hack sana-sini, tidak bisa jalan juga di Linux.
MAIN DI LINUX
Kalau tidak terpaksa, saya pilih kerja di Linux, karena:
- GUI Linux beragam bisa dihias sesuai suasana hati. Kalau sedang pengen jadi newbie, saya jalankan KDE, setup sana-sini pakai GUI Configurator. Kalau hacker-nya kumat, saya main fluxbox dan aterm, konfigurasi ini-itu pakai vim saja :)
- Linux punya banyak konsole teks, banyak virtual screen GUI. Dalam satu komputer, kita bisa login jadi beberapa user dan menjalankan banyak aplikasi. Misalnya saja dalam pembuatan situs JSP (Java server page). Saya akan login di konsole teks sebagai root untuk menjalankan web server dan Java. Di GUI, saya login jadi user programmer dan menjalankan bluefish untuk menulis HTML dan GIMP untuk membuat grafik. Lalu, saya login lagi jadi user biasa dan menjalankan mozilla untuk testing. Dengan demikian kondisi pengembangan ini mirip seperti nanti saat dipasang. Di Windows anda hanya bisa login sebagai satu user di satu layar.
- Linux bisa remote computing. Ini dia baru terasa hebatnya Linux. Di kampus saya ada beberapa server Linux kencang (Dual pentium IV). Saat laptop tersambung di network kampus, saya jalankan GUI, lalu remote execute aplikasi di berbagai server. Dengan perkataan lain, si laptop cuma jadi dumb terminal (X-Windows server). Saya bisa eksekusi simulasi matematik, sambil tenang-tenang edit di OpenOffice dan browsing pakai mozilla. Semuanya remote, hanya tampilannya saja yang lokal di Laptop. Asal tahu saja, eksekusi simulasi di laptop akan makan waktu 6 jam ! Dengan eksekusi remote, selesai dalam 30 menit. Windows 2000 sebenarnya bisa juga terminal server, tapi harganya selangit !
- Ini cuma buat hacker yang tertarik networking. Linux itu punya fasilitas dummy interface, IP alias, iptables dan NAT. Dengan memanfaatkan hal tersebut saya bisa buat virtual networking dalam satu laptop. Di situ saya bisa belajar membuat firewall, masquerading, redirection, DNS server, email server, web server, dll. Mohon dibayangkan lagi, bisa bikin network dan banyak server dalam satu laptop. Cuma virtual sih, tapi canggih tidak ?
- Ini semua orang pasti pengen. Si Laptop saya pasangi User Mode Linux dan Win4Lin. Jadi saya bisa boot pakai Slackware, lalu jalankan GUI fluxbox (yang ringan), lalu Redhat, lalu Windows. Tidak ... saya tidak salah tulis. Ulangi lagi. Di satu laptop pada saat yang bersamaan saya menjalankan Slackware, Redhat dan Windows. Kok bisa ? Ya bisa dong. Buat apa ? Kan sudah diceritakan kalau Windows itu enak buat mengetik dan memrogram. Jadi saya edit JSP pakai Gel di Windows, jalankan server Apache+Tomcat di Slackware, test pakai IE di Windows dan Mozilla di Redhat. Si Redhat ini juga dibuat seolah-olah client di Internet, sehingga akses ke web servernya harus lewat firewall. Pusing .... tapi asik :)
RANGKUMAN
Secara umum, buat bekerja biasa dan entertainment masih enak pakai Windows. GUI Windows lebih responsif, dan dukungan hardware-nya lebih luas. Tapi Linux punya kelebihan dalam hal networking, multiuser dan multitasking. Kalau anda tahu cara mengakalinya, Linux jauh lebih fleksibel, dan powerfull untuk dipakai bekerja maupun belajar dengan produktif.
LIHAT JUGA
Copyleft Kocil, 2003 under GNU FDL
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home