Meski Ditolak, Google Street Tetap Hadir di Selandia Baru
Mulai sekarang para penduduk di Selandia Baru sudah bisa mengunduh software Google Street, yang dapat melihat setiap sudut kota. Meski ditolak oleh masyarakat, hal itu tidak membuat Google membatalkan niatnya.
Penolakan Google Street oleh penduduk Negeri Kiwi disebabkan karena mereka dapat terganggu privasinya, bahkan dapat mempermalukan diri sendiri. Mereka bersikeras menolak, meski pihak Google menjamin setiap orang yang terekam dipastikan wajahnya dikaburkan.
Pihak Google mengatakan, bahwa software gratisan ini dapat membantu orang agar bisa memantau setiap jalanan dan kota agar dapat mengetahui kondisi terkini, sehingga penduduk pun dapat leluasa berpergian.
Akan tetapi, hal ini dibantah oleh penduduk melalui kuasa hukumnya. Mereka sepakat, yang menjadi hak dasar seseorang adalah privasi, meskipun itu berada di jalan. Nah, Google Street ini sama saja dengan mengukung privasi mereka, karena tindak tanduk yang dilakukan dapat terlihat oleh sesama warga sipil sendiri.
"Saya tidak tahu apa yang bagus dari melihat orang di jalan. Saya heran, Google bersikukuh mengeluarkan produk ini, padahal sudah kami tolak," ujar Jhon Edward, salah satu pengacara asal Wellington, seperti yang dikutip The Dominion Post, Rabu (3/12/2008).
"Melihat objek dari berbagai sudut, tentu membuat risih orang, apalagi gambar-gambar yang sensitif yang bisa disalah gunakan," sambungnya lagi.
Google Street sudah dilempar ke� Australia, Amerika Serikat, Prancis, Jepang, dan Selandia Baru. Di beberapa negara, Google Street yang bisa diakses melalui iPhone dan Blackberry juga mendapatkan penolakan yang sama. (okezone)
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home