Beralih ke Teknik Sekuritas Berbasis Biometrik
Maraknya peristiwa kehilangan data karyawan di institusi pemerintahan atau perusahaan yang biasanya disimpan ke dalam bentuk cakram padat, laptop, atau USB, melahirkan cara baru yang menawarkan solusi baru. Disebut-sebut biometrik bisa diandalkan sebagai salah satu metode jaminan sekuritas yang lebih baik.
Biometrik merupakan karakteristik yang diukur dari ukuran biologis untuk mengidentifisikan seseorang, seperti sidik jari atau selaput mata. Hebatnya biometrik tak hanya menawarkan ukuran-ukuran identifikasi seperti itu saja, namun juga bisa dari sesuatu yang tak banyak diperhatikan orang seperti cara berjalan. Dikembangkan lebih lanjut oleh seorang peneliti dari University of Southampton, Mark Nixon, biometrik berani diklaim sebagai teknik mengenali individu dengan tingkat keakuratan hingga 99 persen.
Pengenalan individu berdasarkan teknik biometrik dari cara berjalan seseorang diawali dengan pengambilan siluet tubuh seseorang dari selembar foto. Dari siluet tersebut kemudian ditarik sebuah ukuran tertentu yang bisa mendeskripsikan bentuk dari subyek. Selain dengan cara tersebut, pengidentifikasian cara jalan juga bisa dilakukan dengan melakukan peragaan bagian-bagian mana saja dari tubuh yang bergerak ketika berjalan, seperti rongga dada dan lengan. Gerakan yang didapat dari peragaan itulah yang bisa dijadikan acuan untuk mengenali gaya berjalan seseorang.
Setelah rampung dengan tahap pengenalan, proses selanjutnya adalah pengumpulan data. Pada tahap ini, tim peneliti membuat semacam terowongan yang sudah dilengkapi dengan delapan kamera beserta sebuah software tertentu yang bisa menganalisis variabel yang ada dalam kehidupan nyata, seperti permukaan sepatu dari seseorang yang bisa mempengaruhi cara berjalan.
Teknik biometrik untuk mengenali seseorang dari cara berjalan ini sudah pernah diaplikasikan langsung sebagai bukti di pengadilan Inggris beberapa waktu lalu. Cara ini juga sempat berjasa dalam penyelidikan kasus pencurian setelah kamera CCTV berhasil mendapatkan gambar tersangka dan dianalisis lebih lanjut oleh podiatrist.
Selain mengidentifikasi cara berjalan, sekuritas berbasis biometrik juga bisa diaplikasikan untuk mengenali gaya seorang pengguna komputer mengakses perangkat kerasnya. Hal itu bisa dibedakan dari berapa lama seseorang biasanya menekan sebuah tombol di keyboard atau berapa total waktu yang dibutuhkan seseorang untuk mengerjakan sebuah tugas. Identifikasi cara mengetik ini sudah mulai diberlakukan oleh beberapa perusahaan� untuk menghetikan kebiasaan saling bertukar kata kunci antar karyawan.
Walaupun biometrik menawarkan berbagai teknik pengenalan dari berbagai sisi yang berbeda, teknik pengenalan sidik jari masih menjadi teknik yang paling banyak digunakan. Seiring dengan kemajuan zaman dan kejahatan, beberapa laptop kini sudah mulai dilengkapi dengan detektor sidik jari. Dikabarkan, perusahaan teknologi raksasa, Siemens, mulai turut mengembangkan mesin pembaca sidik jari yang diberi nama 'Internet Passport' dan dilirik oleh beberapa bank untuk mengamankan mesin ATM dan layanan perbankan online mereka. Kabar tersebut diiyakan oleh pihak Siemens yang membenarkan bahwa mereka sedang dalam tahap pembicaraan dengan beberapa bank di Inggris, Jerman, maupun Swiss.
"Kami percaya alat ini bisa menghentikan tindakan penipuan karena mampu menangani semua kebutuhan keamanan yang banyak diperlukan orang," tukas juru bicara Siemens, Jonathan Haywood, seperti dilansir dari BBC, Sabtu (8/11/2008).
Sebagai informasi, mesin sekuritas anyar ini dijual dengan harga USD100 atau sekitar 61 poundsterling per unitnya.
(okezone.com)
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home